TUGAS
ILMU SOSIAL DASAR
MASYARAKAT
PEDESAAN & PERKOTAAN
DISUSUN OLEH :
1.
Muh.
Rusli Tahir 10.
Eviatmi Amasari
2.
Nuraeni
Syarifuddin 11. Sabri Nadir
3.
Riri
Indayani 12.
Rusmina
4.
Shalsabila 13. Zulfiah Idris
5.
Rismawati 14. Nurhidayah
6.
Winda
Herfrida 15. Eva
Donna
7.
Anton
Widodo 16. Marliah
Agus Arif
8.
Mouren
C. Elisabet. T 17. Arfan
9.
Andi
Hermitasari 18.
A. M. Iin Mareo
UNIVERSITAS
PANCASAKTI MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kehidupan di desa sangatlah berbeda
dengan kehidupan di kota. Karena di desa masyarakatnya yang paguyuban dan
kehidupannya juga masih sangat sederhana serta belum mengenal teknologi modern.
Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya individual dan telah mengikuti
perubahan zaman dengan mengetahui adanya teknologi yang canggih.
Kebanyakan masyarakat perkotaan itu
berasal dari desa, karena di desa tidak banyak memiliki lowongan pekerjaan.
Sehingga masyarakat desa banyak yang melakukan urbanisasi. Tujuan masyarakat
pedesaan dan perkotaan itu sama, sama-sama mencari mata pencaharian untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Hanya saja cara mencari nafkahnya yang
berbeda, orang-orang pedesaan mencari mata pencahariaanya dengan bertani di
sawah ataupun mempunyai tambang ikan. Sedangkan orang-orang perkotaan, mereka
mencari mata pencahariaannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara
bekerja di perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik yang ada di perkotaan serta
cara kerjanya pun telah menggunakan tenaga mesin yang canggih.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian masyarakat ?
2. Apa
perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?
3. Apa
hubungan antara desa dan kota
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat dapat mempunyai arti yang
luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Pengertian
Menurut Para ahli sebagi berikut :
1. R.Linton
:
Masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga
mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam
kesatuan sosial.
2. MJ.Herkovits
:
Masyarakat adalah
kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L.Gilian
:
Masyarakat adalah
kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama.
4. S.R.Steinmetz
:
Masyarakat adalah
kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan pengelompokan
manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
5. Hasan
Sadily :
Masyarakat adalah
golongan besar atau kecil dari beberapa manusia.
6. Selo
Sumardjan :
Masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7. Karl
Marx :
Masyarakat adalah suatu
struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
8. Emile
Durkheim :
Masyarakat merupakan
suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
9. Paul
B. Horton & C. Hunt :
Masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan
sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
B.
Masyarakat
Pedesaan
Masyarakat pedesaan selalu memiliki
ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku
keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik
dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian,
dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan
teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang
kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn
amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang
saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama
terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun
yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1. Didalam
masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.
2. Sistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian
besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Masyarakat
tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya
Didalam
masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang
perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab
bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial.
Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
1. konflik
2. kontraversi
3. kompetisi
C.
Masyarakat
Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut
urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di
kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan
kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
3. Jalan
pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan
bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor
kepentingan daripada factor pribadi.
4. Pembagian
kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata.
5. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa.
6. Interaksi
yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa
faktor pribadi.
7. Pembagian
waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu
8. Perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.
D.
Perbedaan
Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan
1.
Lingkungan
Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan
berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa.
Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum
alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas”
dari realitas alam.
2.
Pekerjaan
atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di
dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian
berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3.
Ukuran
Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas
perkotaan.
4.
Kepadatan
Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila
dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas
kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
5.
Homogenitas
dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri
sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak
pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota
sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam
perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
6.
Diferensiasi
Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi
pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7.
Pelapisan
Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak
dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi
atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari
masyarakat.
Ada
beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan
kota:
1. Pada
masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya
dibandingkan dengandi desa.
2. Pada
masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak
terlalu besar dan sebaliknya.
3. Masyarakat
perdesaan cenderung pada kelas tengah.
4. Ketentuan
kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas
berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen,
terkonsentrasinya kelembagaan-kelembagaan.
1.
Banyak penduduk yg pindah kamar atau
rumah.
2.
Waktu yg tersedia bagi penduduk kota
untuk bepergian per satuan.
3.
Bepergian setiap hari di dalam atau di
luar
4.
Waktu luang di kota lbih sedikit
dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
5.
Masyarakat pedesaan lebih sedikit
jumlahnya
6.
Dalam kontak sosial berbeda secara
kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial
Di
kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut
masalah pelanggaran.
Pola Kepemimpinan
Menentukan
kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas
pribadi.
dari
individu dibandingkan dengan kota
Standar Kehidupan
Di
kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa
tidak demikian.
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan
sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh
masingmasing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai
dan system nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam
kebiasaan, cara dan norma yang berlaku.
E.
Hubungan
desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan
terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan.
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan,
desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan
tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
F.
Aspek
Positif Dan Negatif
Perkembangan kota merupakan manifestasi
dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini
akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota
tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh
tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu
lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
· Wisma
: Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
· Karya
: Untuk penyediaan lapangan kerja.
· Marga
: Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
· Suka
: Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
· Penyempurnaan
: Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk
itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan.
a) Aparatur
kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu
maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus
dimilikinya .
b) Kelancaran
dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan
cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c) Masalah
keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka
kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d) Dalam
rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para
pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat
bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh
karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat
dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional. Rumusan
pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah
kota sebagai berikut :
1)
Menekan angka kelahiran.
2)
Mengalihkan pusat pembangunan pabrik
(industri) ke pinggiran kota.
3)
Membendung urbanisasi.
4)
Mendirikan kota satelit dimana pembukaan
usaha relatif rendah.
5)
Meningkatkan fungsi dan peranan kota –
kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar.
6)
Transmigrasi bagi warga yang miskin dan
tidak mempunyai pekerjaan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Dalam
arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama
dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata
lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti
sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek
tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
2.
DAFTAR
PUSTAKA
Rasyid
Abdi A., 2013, Masyarakat Perkotaan Dan
Masyarakat Pedesaan, http://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/,
diunduh 13 Januari 2014.
Fantasy
World, 2012, Masyarakat Perkotaan dan
Masyarakat Pedesaan, http://saranghanda-yeongwonhi.blogspot.com/2012/11/makalah-masyarakat-perkotaan-dan.html,
diunduh 16 Januari 2014